Sabtu, 29 Oktober 2011

Papas Head Radiator Jangan Sembarangan

Papas head motor beradiator nggak boleh sembarang. Terutama buat mesin yang sudah dibore up. Salah perhitungan atau gagal dalam proses pemangkasan, air radiator rawan bocor dan nyebarang ke ruang bakar.

Kalau sudah seperti itu, motor biasanya sulit hidup, muncul kerak di kepala piston sampai jebol akibat terjadi impact. Seperti Kawasaki Ninja atau Honda Vario. Kedua tunggangan ini rawan bocor bila terjadi kesalahan saat proses pemangkasan.

Kalau hasil papasan nggak rata atau miring, saat head dipasang kebocoran dapat terlihat dengan munculnya rembesan air di bibir sambungan antara head dan silinder. Tapi, ini murni kesalahan kerja tukang bubut. Bisa dari posisi pasang head yang miring waktu dibubut atau sudut pisaunya tidak tepat.

Penyebab lain air radiator bocor di Kawak Ninja, biasanya karet sil (O-ring) di atas bibir silinder blok sudah rusak. Bisa karena keras (pecah-pecah) atau karet O-ring sudah mulai memuai hingga sulit untuk membendung tekanan air dan kompresi. Apalagi Kawak Ninja tidak pakai paking seperti motor pada umumnya.

Di Honda Vario yang silindernya bisa dibore up dan pakai paking (tidak pakai O-ring), pembesaran diameter piston dan ubahan pada kubah head tidak boleh lebih dari 55mm. Kalau terlalu besar, jarak diameter kubah dan silinder dengan lubang sirkulasi air radiator semakin dekat. Karena terlalu dekat, akibtanya mudah bocor itu.

Jumat, 28 Oktober 2011

Bore Up Yamaha Jupiter MX 135, Buat Harian Cukup 150 cc

Meski kapasitas mesin Yamaha Jupiter MX 135 sudah cukup besar (135 cc), tapi banyak pemiliknya yang ingin bore-up. Alasannya, “Biar tarikan bawah gak berat dan lebih gigit. Sebab tarikan awal itu penting buat unjuk gigi,” kata Heryanto warga Tomang, Jakbar, salah satu pembesut ‘motor Komeng’  ini.

Nah, untuk mengatasi problem seperti di atas,  Akhirnya, berhasil mendata beberapa bengkel racing yang menawarkan paket mengatrol tenaga bebek super ini. Berikut ini, beberapa bagian penting yang mesti diubah.

Piston
Seperti biasa diganti yang diameternya lebih besar. Pilihannya, ada seher Suzuki Thunder 125, Honda Tiger, Yamaha V-Ixion dan Yamaha Scorpio Z. “Sebenarnya mem-bore-up pakai piston Thunder 125 sudah bisa melonjakkan kapasitas mesin jadi 150 cc, dan itu pas untuk pemakaian harian. Lebih dari itu pasti kurang enak dan getaran mesin terasa sekali. Kecuali buat balap, ya,” kata Sarjana bos bengkel Sweet Martabak Racing (SMR), di Jl. Joglo Raya No.165, Kembangan, Jakbar.

Gbr 1

Gbr 2

Gbr 3
Kalau di ajang drag race, biasanya pakai seher Honda Tiger, volume mesin pun terkatrol jadi 250 cc dan jika memilih Yamaha Scorpio Z lebih gila lagi, kapasitas mesin langsung membengkak jadi 300 cc. Sayang kan, kalau buat harian.

“Tapi ada juga yang memasang satu set blok Yamaha V-Ixion berikut seher, ring, pen dan pakingnya. Hasilnya sama kayak pakai seher Thunder. Bedanya, gak perlu mengubah mesin, jadi kalau mau bikin standar lagi lebih gampang,” jelas Herry C pemilik gerai IMMAX Speedshop (gbr.1).

Koil dan CDI Racing
Ikut dimaksimalkan lewat pengaplikasian produk aftermarket.  “Ini demi meningkatkan lompatan bunga api di busi. Agar kerja mesin lebih ringan dan optimal,” urai Sigit dari bengkel Anchezher Junior, di Jl. Panjang Kelapa Dua No.31, Jakbar.

CDI pun banyak ragamnya, bisa pilih Rextor, BRT, FCCI dari Thailand, bahkan ada yang memakai CDI punya Yamaha Mio (standar). Untuk koil, tipe favorit dari para jago kilik ini tetap memilih koil Yamaha YZ 125 (gbr.2). “Api busi lebih besar, mengimbangi pembakaran di ruang mesin yang besar dan efeknya, tarikan juga lebih gahar, tuh!” timpal Herry yang buka gerai kawasan Jl. Jeruk Bali 3 No.8, Kepa Duri, Jakbar.

Karburator dan Knalpot

Peranti pengabut juga penting mengadopsi tipe racing. “Umumnya karbu yang dipilih tetap pada PE berventuri 28 mm. Selain relatif lebih terjangkau, entakan tenaga yang dihasilkan juga lumayan galak,” ungkap Sigit yang besutannya sudah pakai karbu itu (gbr.3).

Sedang knalpot sebagai pendukung kinerja dapur pacu lebih mantap turut mengandalkan model kompetisi. “Kalo tipe racing, pada bagian dalam silencer-nya sengaja didesain tidak terlalu banyak sekat atau saringan, sehingga gas buang pun keluar lebih plong,” imbuh Kancil panggilan akrab Sarjana.

Kamis, 27 Oktober 2011

Silinder Head 4 Klep Untuk Yamaha Mio

pernah ada paket silinder head DOHC 4 klep untuk Yamaha Mio. Dasyat, tapi sayang harga jualnya mahal, mencapai Rp 20 jutaan. Nah, kali ini ada lagi yang menawarkan silinder head 4 klep untuk Mio tapi dengan harganya lebih hemat.
Konstruksi klepnya mirip Yamaha V-Ixion atau Jupiter MX. Satu camshaft atau noken as, tapi punya rocker arm yang bercabang. Tiap rocker arm bertugas membuka-tutup dua klep.
"Paketnya lengkap, head silinder dengan isi-isinya. Tinggal pasang," jelas mantan pembalap road race ini. "Tapi bagusnya untuk Mio yang sudah bore up. Kalau enggak bore up, kubah klepnya enggak cukup," jelasnya.
"Idealnya yang sudah 200cc," saran Ergus yang juga pemilik tim balap yang turun di Indoprix. Toh kalau enggak bore up jadi mubazir, suplai bahan bakar deras tapi ruang untuk melakukan pembakarannya tidak optimal.

Sabtu, 08 Oktober 2011

Tiga Cara Tepat Meningkatkan Tenaga Motor dengan Bore Up

1. Pastikan diameter silinder sesuai
Satu hal yang wajib diperhatikan sebelum melakukan bore up adalah memastikan batas maksimum diameter silinder  bila diperbesar. Teknik bore up ada dua macam, yaitu bore up dengan silinder orisinal yang diperbesar diameternya.

Teknik kedua dengan mengganti liner silindernya. Jika ingin mengganti liner silinder, maka perlu diperhatikan batas aman bore up, sehingga tidak ada komponen atau bagian lain dari mesin yang harus dikorbankan sia-sia demi memperbesar silinder.

"Hal itu penting diperhatikan karena masing-masing jenis maupun merek sepeda motor memiliki ketebalan yang berbeda," kata Setyawan.

Bila diameter silinder tidak memungkinkan untuk diperbesar dan dipaksakan, bukan tidak mungkin akan jebol. Tentu hal itu sangat membahayakan.

2. Hitung kembali kapasitas mesin
Setelah memastikan ketebalan silinder yang memungkinkan untuk diperbesar, langkah selanjutnya adalah menghitung ulang kapasitas isi mesin atau cc mesin motor. Lakukan penghitungan - tentunya minta tolong orang yang ahli atau paham mesin - berapa besar volume ruang bakar yang ada.

Kemudian, hitung hingga seberapa besar kemampuan ruang tersebut bila dilakukan peningkatan kapasitas. "Selama ini, yang umum para modifikator melakukan penambahan mulai 0,25 milimeter (mm) hingga 1 mm," terang Setyawan.

Langkah ini harus dilakukan ekstra hati-hati dan cermat. Pasalnya bila serampangan, maka kapasitas ruang bakal justru berukuran terlalu besar. Akibatnya, ruang pembakaran menghasilkan suhu panas yang berlebihan, sehingga piston macet atau bahkan blok silinder pecah.

Bila hal itu terjadi maka motor akan berhenti tiba-tiba saat dipacu kencang dan terpelanting. Mesin pun terbakar dan bisa menjalar ke seluruh bagian kendaraan itu.

3. Hitung kembali secara cermat rasio panas mesin dan kompresi
Setelah kedua langkah dilakukan dan mekanik atau modifikator menyatakan oke,langkah selanjutnya adalah menghitung rasio panas mesin dan rasio kompresi. Maksudnya mengetahui secara persis berapa tekanan dalam ruang pembakaran dibanding kecepatan asupan bahan bakar, turbulensi udara, campuran antara udara dan bahan bakar yang ideal.
"Tekanan kompresi adalah tekanan efektif rata-rata yang terjadi di ruang bakar tepat di atas piston," tandas Setyawan.

Bila tekanan kompresi dan tekanan panas yang ideal di mesin - biasanya bengkel besar menggunakan alat ukur compression gauge untuk mengetahuinya - telah diketahui, dan memungkinkan untuk dilakukan bore up maka mekanik bisa melakukannya.

Ukuran ideal tingkat panas dan kompresi untuk masing-masing jenis dan merek motor berbeda-beda. Pabrikan biasanya memberikan batasan dengan mencantumkan ukuran Titik Mati Atas (TMA) dari tingkat panas ruang bakar, dan mencantumkan tingkat kompresi mesin di buku manual.

Ingat, ruang bakar yang terlalu besar dari standar yang ditetapkan oleh pabrik juga tidak akan bagus. Selain boros juga menimbulkan panas yang terlalu tinggi sehingga piston macet dan blok silinder pecah atau jebol.

Selama ini para modifikator untuk motor balap di jalanan kerap memangkas kepala piston untuk meningkatkan kompresi mesin. Besarannya bervariasi, untuk motor dua tak biasanya 1-2 mm, dan motor empat tak 0,5-1mm.

Rabu, 05 Oktober 2011

Mendongkrak Performa Motor Dengan Bore Up



Meningkatkan performa dan tenaga tunggangan besi dengan cara bore up saat ini menjadi pilihan para pemodifikasi motor. Dengan cara ini dianggap lebih hemat dan praktis.
Bore up adalah mengganti ukuran piston agar lebih besar. Biasanya akan timbul perbedaan di pen piston pada stang piston, juga rumah pen piston. Bore up biasanya adalah teknik menaikan volume ruang bakar sehingga bahan bakar dan udara buat pembakaran dalam mesin dapat lebih banyak diperoleh dengan perbandingan rasio kompresi yang tinggi yang menghasilkan energi lebih besar (torsi mesin) dan putaran mesin yang lebih tinggi (RPM)
Janganlah asal melakukan bore up. Sebelum melakukan bore up, perlu pemahaman terhadap batas limit ukuran diameter dalam silinder osi sebelum dibesarkan atau dicolter. Tiap motor memiliki ketebalan liner yang berbeda.
Teknik bore up terbagi menjadi 2, yaitu bore up dengan silinder ori dan bore up dengan mengganti liner silindernya. Jika Anda ingin bore up dengan mengganti liner silinder, Anda perlu memahami batas aman bore up. Hal ini agar tak ada part yang dikorbankan ketika silinder makin besar.

Kalau mau bore up lihat dulu cc standar dari motor Anda (lalu ukur dan hitunglah berapa besar volume ruang bakar dan berapa besar pembesarannya, biasanya pembesaran mulai dari 0,25 mm - 1mm) untuk mendapatkan rasio tenaga yang ingin dicapai jangan sampai berlebihan atau over. Kalau sampai over resikonya besar. Mulai dari piston macet karena panas berlebih dalam ruang bakar sampai blok silindernya pecah.
Hitung rasio panasnya mesin dengan rasio kompresi (tekanan dalam ruang bakar) adan juga kecepatan bahan bakar masuk, turbulensi udara, mixing udara dan bensin yg ideal. Dalam melakukan modifikasi semuanya harus kompatibel dan tidak mubazir. Harus diperhatikan pula, jangan sampai malah membahayakan mesin itu sendiri.

Senin, 21 Maret 2011

CDI Racing Dual Band Neo


Product Image

Stok Available!

Rp. 360,000



Info seputar CDI Racing Dual Band Neo

CDI BRT Dual Band adl CDi yg dilengkapi dgn 2 DERAJAT pengapian yg dpt diatur sesuai kebutuhan pengguna, Pada CDI Dual Band ini dilengkapi 1 kabel tambahan lagi yg dapat disambung dgn saklar ON/OFF Jadi prinsip kerjanya adl karena dilengkapi dgn 2 derajat yg dpt digunakan sesuai kebutuhan , maka tambahan 1 kabel yg disambungkan ke saklar ON/OFF tsb dpt digunakan untuk mengaktifkan ke 2 derajat tersebut, contoh utk CDi Mio diberi 2 derajat yaitu 35 dan 37 , dgn adanya kabel yg disambung ke saklar ON/OFf tsb maka bs disetting ON utk derajat yg tinggi yaitu 37 dan OFF utk derajat yg rendah yaitu 35 Khusus untuk CDi jupiter MX Rp 385.000 dan CDI Satria FU, CBR 150 Rp 435.000 PERHATIAN!! 1. kabel tambahan jangan disambungkan ke accu 2. BRT tdk menyediakan saklar ON/OFF jd hrs beli sendiri

Sabtu, 19 Maret 2011

Modifikasi Supra

Modifikasi di motor pada dasarnya semua memiliki inovasi nilai yang sama. Lihat kebutuhan ada tiga aspek dasar yang harus diikuti, antara lain:

1. Kebutuhan untuk menunjukkan sepeda 2. Racing atau persaingan 3. Harian penggunaan sehari-hari atau motor
khusus untuk motor Honda Supra Fit (satu mesin untuk tidur / horisontal) yang dapat
dibangun atau elemen motor bebeknya buat masih terlihat.
Secara umum, modifikasi juga mengacu pada konsep yang beragam (ekstrim, fashion, minimalis) terhadap suatu konsep yang akan kita ikuti.
Idenya adalah bahwa menurut gagasan bahwa saya melarikan diri dari konsep, tahapannya meliputi:

1. Kaki-kaki renovasi
2. Perubahan dalam bentuk kerangka kerja / subframe
3. Harmonisasi tubuh
4. Menambahkan aksesoris / baut pada
5. Finishing / perakitan

Nah, sekarang kita dapat merujuk pada konsep arah yang kita akan mengikuti kebutuhan dan apa yang kita butuhkan.

Misalnya, saya punya ide di Supra Fit akan membuat saya melihat ke arah konsep racing,
Aku mungkin berubah begitu ektrem, aspek yang saya akan mengganti penutup,
bentuk tubuh kaki-kaki dan perubahan yang tidak permanen. Ada juga
rubahan bentuk motor bebek ektrem.